Sabtu, 03 April 2010

SEKOLAH DENGAN HALAMAN YANG “DILARANG LEWAT”

Sangat disayangkan, sering ditemukan sekolah-sekolah masih banyak membiarkan halamannya menjadi kosong. Bahkan, di depan halaman tersebut dipasangi plang yang bertuliskan “DILARANG LEWAT”. Sementara di sisi lain halaman itu siswa-siswi duduk nongkrong tidak ada yang diperbuat, padahal jam belajar masih berlangsung. Situasi ini penulis temukan saat mengunjungi sebuah sekolah yang menurut para guru mereka merupakan sekolah favorit di daerah mereka. 

Potret dari manajerial sekolah kita? Padahal, semangat MBS masih terasa gaungnya, apalagi dengan KTSP yang didalamnya terdapat kurikulum Pengembangan Diri. Sekolah dapat memanfaatkan lapangan kosong semisal dengan membangun sarana olahraga. Dengan memanfaatkan halaman kosong, tidak ada lagi siswa-siswi duduk nongkrong, tidak ada aktifitas. Mereka dapat memanfaatkannya untuk kegiatan ekstrakurikuler. Tidak punya sumber daya selebihnya (dana, dll)? Sekolah dapat bersinergi dengan masyarakat sebagai pengguna sekolah, untuk dapat membangun lapangan olahraga serta berkontribusi melengkapi sarana olahraga tersebut. Dengan mengajak mereka untuk berpartisipasi, mereka pun dapat memanfaatkan lapangan itu sebagai sarana olahraga disaat siswa tidak menggunakannya. Harapannya tentu rasa memiliki sekolah menjadi tumbuh. Dengan rasa memiliki oleh masyarakat, mereka akan terpanggil untuk turut mengembangkan sekolah, dan tidak segan-segan untuk berkontribusi didalamnya.  
Ya, akan sangat terasa manfaatnya.  

SALAM MANFAAT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda